Sebenarnya Guru yang bersyukur selalu fokus pada apa yang dimilikinya. Menikmati apa yang ada bukan berarti menyesali dan meratapi apa yang tidak ada atau yang hilang dari genggaman kita. Kita tidak selalu dapat memperoleh apa yang diinginkan Yang terpenting kita dapat menikmati apa yang kita miliki, sehingga kita dapat membahagiakan diri kita sendiri.
Perwujudan bersyukur terhadap suatu kenikmatan yang telah diterima bukan sekedar suatu ucapan atau pernyataan tapi berkaitan dengan perbuatan atau tindakan.Maka perwujudan rasa nikmat profesi guru harus :
- Menerima secara positif profesi sebagai pendidik Jangan terlalu banyak ijin dan meninggalkan tugas mengajar.
- Tidak zhalim terhadap profesi yang diemban. Jangan terlalu sering terlambat masuk kelas. Jangan mengerjakan pekerjaan lain pada jam-jam mengajar. Itu perbuatan dhalim.
- Menjaga dan mengembangkan profesi pendidik dengan sungguh-sungguh. Tidak mau berusaha mengembangkan diri, merasa sudah cukup dengan ilmu yang dimiliki.Ini namanya tidak bersungguh-sungguh dalam mengemban profesi.
Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa Ilmu lebih utama daripada harta, karena 7 alasan, yaitu:
- Ilmu adalah warisan para nabi sedang harta warisan Fir’aun
- Ilmu tidak akan berkurang karena diberikan kepada orang lain, sedang harta akan berkurang bila diberikan pada orang lain.
- Harta perlu dijaga sedang ilmu dapat menjaga pemiliknya.
- Jika seseorang meninggal dunia, ia akan meninggalkan hartanya, sedang ilmu akan dibawa ke dalam kuburnya
- Harta dapat dicapai oleh orang mukmin dan kafir, sedang ilmu hanya dapat dicapai oleh orang mukmin
- Semua orang butuh orang yang memiliki ilmu, yang mengetahi urusan agama dan mereka tidak membutuhkan hartanya
- Ilmu akan menguatkan seseorang dalam menyebrangi shirath (jalan menuju surga) sedangkan harta akan menghalinginya.
Ibnu Qoyyim (1996:32) menggambarkan orientasi bersyukur dengan 5 tanda-tanda keberuntungan dan kebahagiaan seseorang, yaitu;
- Setiap ilmunya bertambah, maka bertambahlah tawadhu dan kasih sayangnya
- Setiap amalnya bertambah, maka bertambah rasa takut dan kehati-hatiannya
- Setiap kali umurnya bertambah, maka berkuranglah ketamakan dan kerakusannya
- Setiap hartanya bertambah, maka bertambahlah kedermawanan dan pengorbanannyaSetiap kedudukannya bert
- ambah, maka bertambahlah kedekatannya kepada sesama manusia, memenuhi kebutuhannya, dan rendah hati.
Peranan pendidik bisa diklasifikasikan menjadi kelompok:
- Manusia Wajib. Manusia yang keberadaan, kebermaknaan, dan kemanfaatannya sangat menentukan. Dia menjadi kunci dan menentukan.
- Manusia Sunnah. Manusia yang kehadirannya dan keberadaannya memberi kebermaknaan dan kebermanfaatan , tetapi jika ia tidak ada tidak akan mengganggu atau menggoyahkan jalannya system penyelenggara kegiatan.
- Manusia Mubah. Manusia yang ada atau tidak ada, hadir atau tidak hadir, ia tidak memberikan pengaruh apa-apa, tidak memberi manfaat tetapi juga tidak memberikan mudharat.
- Manusia Makruh. Manusia yang kehadirannya dan keberadaannya tidak memberikan kebermaknaan dan kebermanfaatan, tetapi jika ia tidak ada akan memberi kenyamanan dan kebaikan jalannya system penyelenggaraan kegiatan.misalnya guru yang mengajar dengan konsep yang salah. Manusia ioni kebalikan dari manusia Sunnah.
- Manusia Haram. Manusia yang keberadaan dan kebermaknaan, dan kebermanfaatannya sangat tidak diharapkan sama sekali. Ia sebagai “trouble maker” Kehadirannya berpengaruh negative. Manusia ini kebalikan dari Manusia Wajib.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan